Fibonacci Retracement Calculator
|
Rabu, 23 April 2008
Fibonacci Retracement
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Buat teman-teman yang senang trading forex dan mau belajar bersama.
Fibonacci Retracement Calculator
|
Q : Currency apa yang ditradingkan?
A : GBPUSD, USDJPY, AUDUSD, EURUSD dan lain-lainnya. Tergantung yang lagi mood yang mana. Hanya lebih sering saya trading GBPUSD, USD JPY. Kenapa?
Q : Jam berapa tradingnya?
A : Sesi pertama. antara jam 13.00 - 18.00. Sesi kedua, jam news
Q : Apa motto trading saya?
A : Motto saya “happy trading”. Trading forex
Saya melihat candel naek turun, harga naek turun, kesana kesini, saya tidak mau emosi, busy sendiri. Saya berhantam dengan diri sendiri, dengan harga dan perasaan. Buat apa? Harga mau kemana, so what gitu loh! Ga usah repot.
Kalau harga mau naek, saya dukung. Mau turun saya dukung. Saya trading yang mendukung market. Artinya saya pro, kalau saya pro
Pertama. saya hanya ikutin aja, naek ikut naek, turun ikut turun.
Kedua, saya ikutin signal dari boss currency hari ini siapa? Misal GBPUSD hari ini jadi boss. Ikutin aja GBPUSD mau kemana, tentu yang laen ngikut. Kalau hari ini currency pada jadi boss semua, currency jalan masing-masing, jalan sendiri-sendiri. Ya tentu saya ikutin aja maunya apa.
Ketiga, liat fundamental oil, gold dan dji. Ini semua saya ikutin, nurut aja.
Q : Apa pandangan saya terhadap kata, Cut Loss.
A : Ngomong soal cut loss tentu ngomong soal harga. Harga running dimana, mau naek turun, terserah. Itu memang kerjaannya. Betul? Kalau harga datar melulu, kita kerja apa? Betul? He he he… Jadi saya tarding hanya cari “selamat”. Dari selamat ada uang berapa, masuk berapa. Dan saya ga perduli harga mau tutun naek, run di angka berapa? Yang saya tahu, hasilnya, Profit - Loss = ? Masih profit? oh tidak. Masih Loss? Saya ga perduli. Sekali lagi saya katakan, saya ga perduli kalau Loss apalagi Profit. Itu pandangan saya terhadap cut loss. Mungkin sebagian orang akan terkejut dengan pandangan saya ini. Okey akan saya jabarkan dibawah ini hubungan cut loss dengan
Q : Bagaimana
A :
Pertama, Saya menyukai day trade. Day trade hitungannya. Sesi pertama dihitung hasilnya, profit, minus atau loss. Saya ga liat monitor lagi. Close posisi, close juga monitornya. Saya akhiri dengan bersukacitalah dan bersyukur. Kemudian istirahat. Istirahat bisa makan, olah raga, telpon teman, nonton teve, dllnya.
Ga menyesal? Ketika di posisi cut loss? Saya katakan tidak, karena totaly masih profit. Dan saya tetap katakan tidak, bila totaly loss.
Saya tidak akan menahan posisi apabila loss, kecuali posisi running profit, ini saya tungguin sambil senyum-senyum menatap monitor. Betul?
Ga menyesal? Ketika di cut loss dan setelah tutup monitor, harga ngebalik dan seharusnya dapat profit. Saya katakan tidak. Kenapa?
Menurut saya, ini untuk mental sangat bagus, tidak trading hoping, trading harapan. Sehingga pikiran maju terus untuk hal baru, belajar maju terus, emosi bagus. Karena saya berpikir, kalau mau trading harapan, sah-sah aja, boleh-boleh aja. Tapi dengan acount hasil profit.
Kedua, memasang limit. Sebenarnya ini bertentangan dengan
Setelah limit done, tapi lom senggol SL stop loss maupun SP stop profit. Bukankan ini tidak memberikan waktu buat saya enjoy, instirahat, makan-makan? Betul. Tapi dalam trading limit ini, saya masukkan dalam kategori trading pasrah. Kenapa pasrah? Artinya mau loss ato profit terserah. Karena posisi acount dalam keadaan udah profit kuat. Profit banyak menurut saya loh. Jadi ini semacam dapat lotre.
Q : Trading yang bagaimana biar profit?
A : Saya trading tidak memikirkan profit. Yang saya pikir trading yang bagaimana, yang selamat. Kenapa? Karena yang namanya profit, ga usah dicari, ini dah otomatis. Betul? Ga usah ditanya, diotak udah ada. Tek tek tek nempel disini, diotak. Nah sekarang hanya kita program cari selamat.
Kalau selamat adalah :
Pertama, saya dapat pelajaran selamat, menyelamatkan diri.
Kedua, menekan emosi.
Ketiga, belajar dari kesalahan dan mendapat kesalahan yang lebih berkwalitas.
Saya mendidik diri sendiri untuk tidak o on. (meski sebetulnya ada o on nya juga) He he he.. Lebih baek saya katakan, yang menjadikan saya tidak terlalu o on, adalah reaksi saya waktu loss. Salah posisi adalah wajar. Loss adalah wajar. Tapi berbuat kesalahan yang sama dan ber-ulang-ulang ini adalah o on.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar